Breaking News
Loading...
Monday 17 November 2014

Hampir setiap orang baik itu yang masih muda maupun yang sudah lanjut usia memiliki masalah ini, apa itu....ya sakit gigi. sakit gigi bagi sebagian orang menjadi momok tersendiri sampai sampai level sakitnya satu level di bawah sakit hati, seperti kata legenda penyanyi dangdut kita almarhum Meggy Z hehe.., dan bagi kebanyakan orang mencabut gigi merupakan solusi untuk mencegah terulangnya lagi sakit gigi di tempat yang sama, eits... tapi jangan buru-buru jika anda memutuskan ingin mencabut gigi ada beberapa hal yang musti diperhatikan (ini ilmiah lho..).





1.   Mengapa pencabutan gigi dilakukan?
Suatu gigi perlu dilakukan pencabutan dengan alasan sbb:
·         Gigi yang mengalami impaksi (gigi dengan posisi tertanam baik sebagian maupun seluruhnya didalam tulang dan jaringan gusi, yang mengganggu gigi didekatnya), dan tumbuhnya tidak dalam posisi normal (Miring).
·         Gigi yang mengalami karies (gigi berlubang) dan tidak dapat dilakukan penambalan lagi.
·         Gigi yang patah dan tidak bisa dilakukan penambalan maupun pembuatan crown.
·         Untuk mendapatkan ruangan dalam mulut sebelum atau selama proses meratakan gigi geligi (bracket/perawatan orthodontik)
·         dan lain – lain sesuai dengan indikasi dan pertimbangan dokter gigi.
2.   Apa yang perlu diperhatikan sebelum pencabutan gigi?
Sebelum pencabutan gigi, dokter gigi akan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan pilihan tindakan pencabutan gigi.
·         Penyakit sistemik seperti asma, diabetes mellitus, penyakit jantung, hepatitis, alergi, hipertensi, dll
·         Kondisi gigi yang akan dicabut apakah masih terasa sakit atau tidak, bengkak atau tidak, posisi gigi (tertanam, miring, sisa mahkota, ataupun sisa akar).
3.   Pencabutan bisa saja ditunda, dikarenakan satu dan/atau beberapa hal, misalnya:
·         Infeksi, yang sedang menyebar dari gigi ke tulang. Dalam kondisi ini, infeksi harus dirawat/diatasi terlebih dahulu dengan pemberian antibiotik sebelum dilakukan pencabutan.
·         Jika pasien mengkonsumsi obat – obatan pengencer darah (antikoagulan) seperti dicumarol atau aspirin, maka biasanya diajurkan untuk menghentikan medikasi setidaknya tiga hari sebelum pencabutan. (*biasanya bekerjasama/merujuk kepada keputusan dokter umum yang merawat pasien tersebut).
·         Pasien yang mengalami prosedur berikut selama 6 bulan sebelumnya (penggantian katup janting, bedah jantung, atau penggantian sendi prosthetik akan diberikan antibiotik untuk meredakan resiko infeksi bakteri.
·         Pasien dengan penyakit sistemik yang tidak terkontrol, ataupun yang baru saja keluar dari perawatan intensif (rawat inap) dengan kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pencabutan gigi.
  • Ibu Hamil tidak boleh mencabut gigi ,  Sebaiknya hindari mencabut gigi terutama saat usia kehamilan trimester pertama dan ketiga. Karena diduga obat bius (anestesi) yang diberikan sebelum mencabut gigi kemungkinan dapat menimbulkan kontraksi yang bisa berakibat pada keguguran.
4.   Tindakan pencabutan gigi
·         Pencabutan gigi dilakukan dibawah anestesi lokal pada sebagian besar kasus. Sebuah alat yang dinamakan elevator digunakan untuk melonggarkan (luksasi) gigi dari tulang alveolar atau tulang rahang dengan merusak ligamen yang menahan gigi pada tempatnya.
·         Bila gigi belum sepenuhnya erupsi, maka dilakukan pengurangan gusi dan jaringan tulang disekitarnya terlebih dahulu untuk mendapatkan akses ke gigi. Setelah pencabutan, penyembuhan biasanya memerlukan waktu satu hingga dua minggu dan sedikit pembengkakan atau perdarahan dianggap normal pada 24 jam pertama setelah pencabutan.
·         Penting untuk mencegah blood clot (bekuan darah) terlepas  dari luka pencabutan. Jika hal ini terjadi, disebut dengan dry socket (suatu kondisi yang menyebabkan rasa sakit hebat dimana blood clot tidak sepenuhnya mengisi soket). Dry socket meninggalkan tulang dibawahnya terbuka sehingga mudah terpapar dengan udara dan sisa makanan. Hal ini bisa menyebabkan infeksi serius.
5.   Hal – hal yang perlu diperhatikan setelah pencabutan
·        Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah pembentukan clot (gumpalan) darah dalam daerah pencabutan.
·        Gigit kapas/tampon kurang lebih 1 jam setelah pencabutan.
·        Pasien dilarang merokok selama minimal 3 hari, dan hanya makan makanan lunak
·        Pasien dilarang berkumur terlalu keras, dan dilarang makan makanan lengket dan keras
·        Pasien harus menjaga kebersihan mulut terutama didaerah bekas pencabutan
·        Pasien dilarang makan/minum panas, sebaiknya kompres dingin pipi bagian daerah pencabutan untuk mengurangi pembengkakan
·        Obat – obatan yang diberikan sesuai indikasi harus diminum sesuai anjuran dokter.
·        Bila perlu, kontrol satu minggu setelah pencabutan, kembali ke dokter gigi untuk memastikan penyembuhan berjalan dengan baik.

Nah....sekarang sudah tau kan hal-hal yang musti kudu harus wajib diperhatiin sebelum “mengeksekusi” gigi anda, semoga bermanfaat.


0 comments:

Post a Comment